SEJARAH TIM
EVANG
SMA N 1
KUMELEMBUAI
AWAL MULA TERBENTUKNYA
TIM EVANG SMA N 1
KUMELEMBUAI
Cikal
bakal Tim Evang berawal dari perintah Departemen Agama Sulawesi Utara bahwa di
setiap sekolah dianjurkan supaya ada dibentuk Tim Evang. Saat itu tahun 2009.
Di kala itu, di SMA N 1 Kumelembuai telah dibentuk Pelsis sehingga SMA N 1
Kumelembuai tidak membentuk Tim Evang. Pelsis SMA N 1 Kumelembuai diketuai oleh
Stivi Mamuaja. Setelah Pelsis di SMA N 1 Kumelembuai berjalan selama kurang
lebih 3-6 bulan, Pelsis di wilayah Minahasa Selatan mengalami kemunduran. Akibat
hal itu, SMA N 1 Kumelembuai tidak mengikuti kegiatan Pelsis lagi.
Pembentukan
Tim Evang (TE) diprakrasai oleh Alfa Polla dan Facy Kesek. Tim Evang pun
dibentuk pada tanggal 27 Oktober 2011. Saat itu Tim Evang belum dibentuk ketua
dan anggotanya masih 7 orang yakni Alfa Polla, Facy Kesek, Stivi Mamuaja,
Michelle Andris, Angel Pongantung, Veronika Kawung, dan Preisdy Saroinsong. TE
pun menggantikan posisi Pelsis. Saat itu, Kepala Sekolah SMA N 1 Kumelembuai
masih bapak H.R.J. Polla, S.Pd., M.Pd., ketua OSIS nya Alfa Polla serta pembina
OSIS nya bapak S.S.Y. Liow, S.Pd. TE pun diakui sebagai salah satu
ekstrakulikuler di SMA N 1 Kumelembuai yang bergerak di bidang pelayanan.
TIM EVANG GENERASI PERTAMA
TE
pertama kali diketuai oleh Alfa Polla dengan sekretarisnya Facy Kesek dan
bendaharanya Michelle Andris. Karena Alfa masih menjabat sebagai ketua OSIS
sehingga seringkali disibukkan dengan
program OSIS, maka posisi ketua diganti oleh Facy Kesek. Pembina TE pertama
kali dipegang oleh Ibu Rosliana Sinaga S.Th. dan Ibu Sulti Mokoagow S.Th.
TE
saat dipimpin oleh Facy, memiliki struktur sebagai berikut: wakil ketua: Alfa
Polla, sekretaris: Angel Pongantung, bendahara: Youla Langkai. Dibawah
kepemimpinan Facy, TE berjalan cukup baik. Menjelang natal, TE banyak melayani
di beberapa gereja di kecamatan Kumelembuai. TE pun pernah melayani di luar
kecamatan Kumelembuai yakni di Suluun.
TE disaat itu memiliki anggota dari SMPN 1 Kumelembuai juga dari
golongan mahasiswa. TE sempat berencana membeli gitar khusus milik TE dan
membuat ibadah pra natal namun belum dapat terealisasi. Pada semester 2 tahun
ajaran 2011-2012, TE mengalami kemunduran dikarenakan pengurusnya terhalangi
oleh kegiatan Saka Bhayangkara dari pramuka dan terganggu dengan proses Ujian
Nasional sebab anggota TE di masa itu didominasi oleh siswa-siswi kelas 12.
Bahkan beberapa anggota sempat keluar dari organisasi Tim Evang dikarenakan
jadwal ibadah yang tidak berjalan dengan baik.
Setelah
Facy Kesek lulus, Facy mempercayakan jabatan ketua kepada Angel Pongantung
karena di dalam struktur hanya Angel yang tidak berasal dari angkatan kelas 12
yang sudah lulus. Saat itu sedang terjadi peralihan tahun ajaran dan Angel
waktu itu menjabat sebagai ketua OSIS. Oleh karena itu TE saat itu tidak
menetapkan sekretaris dan bendahara pada strukturnya serta tidak mengadakan
kegiatan. Hal itu diwajarkan karena Angel disibukkan oleh kegiatan MOS dan
pemilihan ketua OSIS periode 2012-2013. Apalagi TE saat itu belum pulih benar
dari kemunduran yang sudah sebelumnya terjadi.
PERIODE KEPEMIMPINAN PETRA
Setelah
pemilihan ketua OSIS periode 2012-2013 berakhir, Angel menyerahkan wewenang
ketua kepada Petra Rambe, yang menjadi ketua keempat TE, dan menjadi ketua
pertama dari kelas XI. Sempat terjadi perdebatan disebabkan Petra mengisi
posisi sekretaris OSIS sesuai dengan hasil pemilihan OSIS yang ada. Akhirnya
Petra pun melepas jabatan sekretaris OSIS demi memfokuskan diri pada TE.
Dibawah
kepemimpinannya, TE telah memiliki 4 komponen yang bisa menjadi dasar kuat
organisasi TE yakni: visi-misi-motto, peraturan, 12 K prinsip Evang, dan logo
Evang yang layak dipatenkan. Sebagai ketua, Petra fokus kepada masa depan
organisasi TE sehingga dia membuat dasar yang kuat agar TE tidak mudah runtuh,
dan memiliki program berkelanjutan untuk dibawakan dari generasi ke generasi.
Sekretaris TE waktu itu ialah Preisdy Saroinsong dan bendaharanya Veronika
Kawung. Sekretaris dan bendahara memiliki seorang wakil dengan alasan
regenerasi sedangkan ketua tidak memiliki seorang wakil. Disamping itu TE memiliki leader yang
bertugas mengatur ibadah yakni: Angel Pongantung, Gloria Rantung, dan Feibe
Nira Kessek. Leader memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan sama halnya
dengan KSB. Ini berbeda dengan periode sebelumnya yang memakai bidang dalam
strukturnya. Disamping itu ada juga tim besuk dan doa serta PKS atau ketua
komsel di tiap wilayah yang ditentukan. Satu hal lagi yang menonjol dari TE
pada kepemimpinan Petra adalah mentoring system. Ada juga Evangelist Praise
Ministry (EPM) dan dramatical team.
Selain
itu, program dan ide kreatif seperti Evang Challenge berjalan dengan baik.
Conton-contoh Evang Challenge antara lain One Save One dan Bible reading. 24
hours challenge yang pernah ada yakni mock free day atau hari bebas kata kasar,
menyebut nama Tuhan sembarangan, dan kebohongan sehingga melatih para anggota
untuk menjaga perkataannya. Selanjutnya, mock free day ini diadakan lebih
lanjut tiap bulannya yakni tiap hari Selasa di akhir bulan. Juga ada hal yang
berbeda dan langka di ibadah-ibadah pada umumnya yakni rekosiliasi bagi anggota
yang terlibat dalam pertentangan tiap akhir ibadahnya. Untuk mengingat
pentingnya arti damai bagi anggota TE maka pada tanggal 24 November 2012
dibuatlah hari perdamaian Tim Evang untuk diperingati tiap tanggal tersebut. Di
masa ini TE memiliki anggota yang cukup banyak yakni lebih dari 50 orang. Ini
sangat berbeda dengan periode sebelumnya yang hanya beranggotakan berkisar 20
orang disebabkan ada sesuatu dan lain hal yang tidak diketahui. Di masa inilah
sejarah Tim Evang pertama kali dituliskan untuk diteruskan kepada generasi
berikutnya sebagai bahan pembelajaran di kemudian hari.
Pada
tanggal 5 November 2012, TE merayakan ulang tahunnya yang pertama di GPdI
Anugerah Kumelembuai Dua. Acara itu hanya dipersiapkan kurang dari satu minggu.
Sebenarnya, ulang tahun TE jatuh pada tanggal 27 Oktober, namun karena ada
kegiatan OSIS dalam memperingati sumpah pemuda, maka digeserlah perayaannya
menjadi tanggal 5 November. Acara itu pun berjalan dengan sukses walaupun persiapan
yang sangat singkat.
Dalam
pelayanannya juga, TE ikut berjuang saat terjadi kerasukan setan di SMA N 1
Kumelembuai. Hal ini baru pertama kali terjadi di SMA N 1 Kumelembuai dan TE
bersama guru-guru berhasil mengatasi hal itu dengan pertolongan Tuhan
Saat
OSIS hendak mengadakan kegiatan Santa Claus di bulan Desember, terjadi
perdebatan antara ketua Tim Evang dengan ketua OSIS. Ketua OSIS di kala itu
adalah Andre Gereuw. Petra menolak kerja sama dengan OSIS dikarenakan Santa
Claus tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan masih banyak yang bisa
kita lakukan selain mengadakan program Santa Claus. Andre tetap bersikukuh
dengan alasan Snata Claus telah menjadi budaya di Kumelembuai. Akhirnya, Andre
memenangkan perdebatan dikarenakan suara terbanyak. Walaupun TE bekerja sama
dengan OSIS dalam program Santa Claus, Petra tetap menjaga komitmennya dengan
tidak mengikuti jalannya kegiatan tersebut.
Dalam
kepemimpinannya, Petra sebagai ketua memang terlalu membiarkan jalannya proses
demokrasi di organisasi TE dengan bebas. Akibatnya suara pemimpin jadi kurang
berpengaruh. Disamping itu Petra memiliki karisma yang khas, oleh sebab itu dia
sangat dihormati. Petra pun sangat teguh dalam memegang kebenaran Firman Tuhan.
Hal ini karena diantara anggota TE di masanya dialah yang paling tahu dan
mengerti Firman Tuhan. Itu dimungkinkan karena Petra adalah anak gembala. Dalam
sikap dan perkataan Petra patut diteladani, namun dalam kepemimpinan, sikap
‘lembek’ darinya merupakan sisi negatif dalam kepemimpinannya.
Di tahun
2013, Petra mulai menggunakan tema di tahun dan tiap bulannya. Mock Free Day
pun ditingkatkan intensitasnya pada tiap hari Selasa. Petra juga membuat komsel
di organisasi Tim Evang pada tiap desa yang berjalan sukses. Komsel-komsel
tersebut adalah: Light Generation (Kumelembuai Dua), Agape Ministry
(Kumelembuai Atas), King of Majesty (Kumelembuai), Maximal Generation
(Kumelembuai Satu), Makasili Christian Community Group (Makasili).
Disamping
itu pada semester 2, mentor yang sudah menginjak kelas XII mulai mengundurkan
diri dan digantikan oleh mentor yang baru. Namun ternyata hal itu tidak berlaku
hanya kepada pengurus yang berada di kelas XII. Pada tanggal 15 Febuari 2013,
Feibe Nira Kessek mengundurkan diri sebagai leader, mentor, dan ketua komsel Maximal
Generation. Jelas hal ini diluar dugaan karena Nira harus pindah kembali ke
Bandung. Bersamaan dengan kepindahan Nira, Andre Gereuw ,ketua OSIS saat itu
pindah ke Moutong. Mungkin dikarenakan mereka terikat hubungan berpacaran
sehingga mereka pindah secara bersamaan. Nmaun mereka mempunyai alasan
tersendiri. Perkembangan pendidikan di SMA N 1 Kumelembuai yang menurun
dikarenakan pergantian kepala sekolah sehingga beberapa guru berkualitas pindah
dan masalah keluarga yang tidak bersama-sama dengan mereka di Kumelembuai
menjadi alasan kepindahan mereka.
Menjelang
akhir semester 2 dan dalam rangka memperingati penantian hari Pentakosta, TE
mengadakan suatu kegiatan yang disebut Evangelical Conference. Kegiatan ini
berisi pemberian materi tentang TE dan melayani, juga pembelajaran lagu praise and worship yang terbaru. Tujuan
diadakannya Evangelical Conference 2013 adalah untuk mempersiapkan generasi
selanjutnya untuk melayani di TE. Evangelical Conference 2013 adalah Evangelical
Conference yang pertama dan diadakan selama 3 hari di 2 wilayah komsel yang
berbeda yakni Agape Ministry dan King of Majesty. Hari pertama Evangelical
Conference 2013 diadakan di rumah siswi Erydini Mongkaren pada tanggal 11 Mei
2013. Hari kedua Evangelical Conference 2013 diadakan di rumah siswi Virginia Kumayas
dan Winda Runtunuwu pada tanggal 15 Mei 2013 dan hari terakhir diadakan di
rumah siswi Mentari Pongantung pada tanggal 7 Juli 2013. Conference pada setiap
harinya berdurasi 3-4 jam. Selanjutnya Evangelical Conference 2013 akan diadakan tiap tahunnya menjadi kegiatan
dan tradisi tahunan TE di waktu yang sama yakni saat dalam mempengeringati
penantian hari Pentakosta dan akhir semester 2. Di hari terakhir dibuat pergantian
pengurus dari generasi 2 ke generasi 3.
Generasi
3 dibentuk pada tanggal 7 Juli 2013 dan melayani untuk tahun ajaran 2013-2014.
Struktur kepengurusan TE generasi 3 yang terbentuk saat itu adalah sebagai berikut,
ketua: Petra Anugerah Rambe, sekretaris: Frily Tanor, bendahara: Indria
Mundung, leader: Marsel Saruan, Erydini Mongkaren, Inggrid Wagey.
Di
generasi 3, Petra mengencarkan program TE untuk membeli gitar milik TE, yakni cita-cita
pertama TE generasi 1. Pada tanggal 16 September terbelilah gitar seharga Rp.
750.000 dan terwujudlah cita-cita TE.
Sekian
sejarah Tim Evang ini ditulis. Sejarah ini dapat ditambah sewaktu-waktu seiring
berjalannya waktu. Semoga sejarah ini dapat bermanfaat.
Tempat dan waktu awal penulisan sejarah:
Kumelembuai, 30 November 2012
Tempat dan waktu terakhir penulisan sejarah: Kumelembuai, 01 Oktober 2013
Penulis dan penyusun awal sejarah: Petra Anugerah
Rambe
Sumber awal sejarah: Alfa Polla, Angel
Pongantung, Preisdy Saroinsong yang merupakan anggota awal Tim Evang.