Selasa, 01 Oktober 2013

SEJARAH TE SMANSAKU

SEJARAH TIM EVANG
SMA N 1 KUMELEMBUAI


AWAL MULA TERBENTUKNYA
TIM EVANG SMA N 1 KUMELEMBUAI
Cikal bakal Tim Evang berawal dari perintah Departemen Agama Sulawesi Utara bahwa di setiap sekolah dianjurkan supaya ada dibentuk Tim Evang. Saat itu tahun 2009. Di kala itu, di SMA N 1 Kumelembuai telah dibentuk Pelsis sehingga SMA N 1 Kumelembuai tidak membentuk Tim Evang. Pelsis SMA N 1 Kumelembuai diketuai oleh Stivi Mamuaja. Setelah Pelsis di SMA N 1 Kumelembuai berjalan selama kurang lebih 3-6 bulan, Pelsis di wilayah Minahasa Selatan mengalami kemunduran. Akibat hal itu, SMA N 1 Kumelembuai tidak mengikuti kegiatan Pelsis lagi.
Pembentukan Tim Evang (TE) diprakrasai oleh Alfa Polla dan Facy Kesek. Tim Evang pun dibentuk pada tanggal 27 Oktober 2011. Saat itu Tim Evang belum dibentuk ketua dan anggotanya masih 7 orang yakni Alfa Polla, Facy Kesek, Stivi Mamuaja, Michelle Andris, Angel Pongantung, Veronika Kawung, dan Preisdy Saroinsong. TE pun menggantikan posisi Pelsis. Saat itu, Kepala Sekolah SMA N 1 Kumelembuai masih bapak H.R.J. Polla, S.Pd., M.Pd., ketua OSIS nya Alfa Polla serta pembina OSIS nya bapak S.S.Y. Liow, S.Pd. TE pun diakui sebagai salah satu ekstrakulikuler di SMA N 1 Kumelembuai yang bergerak di bidang pelayanan.

TIM EVANG GENERASI PERTAMA
TE pertama kali diketuai oleh Alfa Polla dengan sekretarisnya Facy Kesek dan bendaharanya Michelle Andris. Karena Alfa masih menjabat sebagai ketua OSIS sehingga  seringkali disibukkan dengan program OSIS, maka posisi ketua diganti oleh Facy Kesek. Pembina TE pertama kali dipegang oleh Ibu Rosliana Sinaga S.Th. dan Ibu Sulti Mokoagow S.Th.
TE saat dipimpin oleh Facy, memiliki struktur sebagai berikut: wakil ketua: Alfa Polla, sekretaris: Angel Pongantung, bendahara: Youla Langkai. Dibawah kepemimpinan Facy, TE berjalan cukup baik. Menjelang natal, TE banyak melayani di beberapa gereja di kecamatan Kumelembuai. TE pun pernah melayani di luar kecamatan Kumelembuai yakni di Suluun.  TE disaat itu memiliki anggota dari SMPN 1 Kumelembuai juga dari golongan mahasiswa. TE sempat berencana membeli gitar khusus milik TE dan membuat ibadah pra natal namun belum dapat terealisasi. Pada semester 2 tahun ajaran 2011-2012, TE mengalami kemunduran dikarenakan pengurusnya terhalangi oleh kegiatan Saka Bhayangkara dari pramuka dan terganggu dengan proses Ujian Nasional sebab anggota TE di masa itu didominasi oleh siswa-siswi kelas 12. Bahkan beberapa anggota sempat keluar dari organisasi Tim Evang dikarenakan jadwal ibadah yang tidak berjalan dengan baik.
Setelah Facy Kesek lulus, Facy mempercayakan jabatan ketua kepada Angel Pongantung karena di dalam struktur hanya Angel yang tidak berasal dari angkatan kelas 12 yang sudah lulus. Saat itu sedang terjadi peralihan tahun ajaran dan Angel waktu itu menjabat sebagai ketua OSIS. Oleh karena itu TE saat itu tidak menetapkan sekretaris dan bendahara pada strukturnya serta tidak mengadakan kegiatan. Hal itu diwajarkan karena Angel disibukkan oleh kegiatan MOS dan pemilihan ketua OSIS periode 2012-2013. Apalagi TE saat itu belum pulih benar dari kemunduran yang sudah sebelumnya terjadi.

PERIODE KEPEMIMPINAN PETRA
Setelah pemilihan ketua OSIS periode 2012-2013 berakhir, Angel menyerahkan wewenang ketua kepada Petra Rambe, yang menjadi ketua keempat TE, dan menjadi ketua pertama dari kelas XI. Sempat terjadi perdebatan disebabkan Petra mengisi posisi sekretaris OSIS sesuai dengan hasil pemilihan OSIS yang ada. Akhirnya Petra pun melepas jabatan sekretaris OSIS demi memfokuskan diri pada TE.
Dibawah kepemimpinannya, TE telah memiliki 4 komponen yang bisa menjadi dasar kuat organisasi TE yakni: visi-misi-motto, peraturan, 12 K prinsip Evang, dan logo Evang yang layak dipatenkan. Sebagai ketua, Petra fokus kepada masa depan organisasi TE sehingga dia membuat dasar yang kuat agar TE tidak mudah runtuh, dan memiliki program berkelanjutan untuk dibawakan dari generasi ke generasi. Sekretaris TE waktu itu ialah Preisdy Saroinsong dan bendaharanya Veronika Kawung. Sekretaris dan bendahara memiliki seorang wakil dengan alasan regenerasi sedangkan ketua tidak memiliki seorang wakil.  Disamping itu TE memiliki leader yang bertugas mengatur ibadah yakni: Angel Pongantung, Gloria Rantung, dan Feibe Nira Kessek. Leader memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan sama halnya dengan KSB. Ini berbeda dengan periode sebelumnya yang memakai bidang dalam strukturnya. Disamping itu ada juga tim besuk dan doa serta PKS atau ketua komsel di tiap wilayah yang ditentukan. Satu hal lagi yang menonjol dari TE pada kepemimpinan Petra adalah mentoring system. Ada juga Evangelist Praise Ministry (EPM) dan dramatical team.
Selain itu, program dan ide kreatif seperti Evang Challenge berjalan dengan baik. Conton-contoh Evang Challenge antara lain One Save One dan Bible reading. 24 hours challenge yang pernah ada yakni mock free day atau hari bebas kata kasar, menyebut nama Tuhan sembarangan, dan kebohongan sehingga melatih para anggota untuk menjaga perkataannya. Selanjutnya, mock free day ini diadakan lebih lanjut tiap bulannya yakni tiap hari Selasa di akhir bulan. Juga ada hal yang berbeda dan langka di ibadah-ibadah pada umumnya yakni rekosiliasi bagi anggota yang terlibat dalam pertentangan tiap akhir ibadahnya. Untuk mengingat pentingnya arti damai bagi anggota TE maka pada tanggal 24 November 2012 dibuatlah hari perdamaian Tim Evang untuk diperingati tiap tanggal tersebut. Di masa ini TE memiliki anggota yang cukup banyak yakni lebih dari 50 orang. Ini sangat berbeda dengan periode sebelumnya yang hanya beranggotakan berkisar 20 orang disebabkan ada sesuatu dan lain hal yang tidak diketahui. Di masa inilah sejarah Tim Evang pertama kali dituliskan untuk diteruskan kepada generasi berikutnya sebagai bahan pembelajaran di kemudian hari.
Pada tanggal 5 November 2012, TE merayakan ulang tahunnya yang pertama di GPdI Anugerah Kumelembuai Dua. Acara itu hanya dipersiapkan kurang dari satu minggu. Sebenarnya, ulang tahun TE jatuh pada tanggal 27 Oktober, namun karena ada kegiatan OSIS dalam memperingati sumpah pemuda, maka digeserlah perayaannya menjadi tanggal 5 November. Acara itu pun berjalan dengan sukses walaupun persiapan yang sangat singkat.
Dalam pelayanannya juga, TE ikut berjuang saat terjadi kerasukan setan di SMA N 1 Kumelembuai. Hal ini baru pertama kali terjadi di SMA N 1 Kumelembuai dan TE bersama guru-guru berhasil mengatasi hal itu dengan pertolongan Tuhan
Saat OSIS hendak mengadakan kegiatan Santa Claus di bulan Desember, terjadi perdebatan antara ketua Tim Evang dengan ketua OSIS. Ketua OSIS di kala itu adalah Andre Gereuw. Petra menolak kerja sama dengan OSIS dikarenakan Santa Claus tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan masih banyak yang bisa kita lakukan selain mengadakan program Santa Claus. Andre tetap bersikukuh dengan alasan Snata Claus telah menjadi budaya di Kumelembuai. Akhirnya, Andre memenangkan perdebatan dikarenakan suara terbanyak. Walaupun TE bekerja sama dengan OSIS dalam program Santa Claus, Petra tetap menjaga komitmennya dengan tidak mengikuti jalannya kegiatan tersebut.
Dalam kepemimpinannya, Petra sebagai ketua memang terlalu membiarkan jalannya proses demokrasi di organisasi TE dengan bebas. Akibatnya suara pemimpin jadi kurang berpengaruh. Disamping itu Petra memiliki karisma yang khas, oleh sebab itu dia sangat dihormati. Petra pun sangat teguh dalam memegang kebenaran Firman Tuhan. Hal ini karena diantara anggota TE di masanya dialah yang paling tahu dan mengerti Firman Tuhan. Itu dimungkinkan karena Petra adalah anak gembala. Dalam sikap dan perkataan Petra patut diteladani, namun dalam kepemimpinan, sikap ‘lembek’ darinya merupakan sisi negatif dalam kepemimpinannya.
Di tahun 2013, Petra mulai menggunakan tema di tahun dan tiap bulannya. Mock Free Day pun ditingkatkan intensitasnya pada tiap hari Selasa. Petra juga membuat komsel di organisasi Tim Evang pada tiap desa yang berjalan sukses. Komsel-komsel tersebut adalah: Light Generation (Kumelembuai Dua), Agape Ministry (Kumelembuai Atas), King of Majesty (Kumelembuai), Maximal Generation (Kumelembuai Satu), Makasili Christian Community Group (Makasili).
Disamping itu pada semester 2, mentor yang sudah menginjak kelas XII mulai mengundurkan diri dan digantikan oleh mentor yang baru. Namun ternyata hal itu tidak berlaku hanya kepada pengurus yang berada di kelas XII. Pada tanggal 15 Febuari 2013, Feibe Nira Kessek mengundurkan diri sebagai leader, mentor, dan ketua komsel Maximal Generation. Jelas hal ini diluar dugaan karena Nira harus pindah kembali ke Bandung. Bersamaan dengan kepindahan Nira, Andre Gereuw ,ketua OSIS saat itu pindah ke Moutong. Mungkin dikarenakan mereka terikat hubungan berpacaran sehingga mereka pindah secara bersamaan. Nmaun mereka mempunyai alasan tersendiri. Perkembangan pendidikan di SMA N 1 Kumelembuai yang menurun dikarenakan pergantian kepala sekolah sehingga beberapa guru berkualitas pindah dan masalah keluarga yang tidak bersama-sama dengan mereka di Kumelembuai menjadi alasan kepindahan mereka.
Menjelang akhir semester 2 dan dalam rangka memperingati penantian hari Pentakosta, TE mengadakan suatu kegiatan yang disebut Evangelical Conference. Kegiatan ini berisi pemberian materi tentang TE dan melayani, juga pembelajaran lagu praise and worship yang terbaru. Tujuan diadakannya Evangelical Conference 2013 adalah untuk mempersiapkan generasi selanjutnya untuk melayani di TE. Evangelical Conference 2013 adalah Evangelical Conference yang pertama dan diadakan selama 3 hari di 2 wilayah komsel yang berbeda yakni Agape Ministry dan King of Majesty. Hari pertama Evangelical Conference 2013 diadakan di rumah siswi Erydini Mongkaren pada tanggal 11 Mei 2013. Hari kedua Evangelical Conference 2013 diadakan di rumah siswi Virginia Kumayas dan Winda Runtunuwu pada tanggal 15 Mei 2013 dan hari terakhir diadakan di rumah siswi Mentari Pongantung pada tanggal 7 Juli 2013. Conference pada setiap harinya berdurasi 3-4 jam. Selanjutnya Evangelical Conference 2013  akan diadakan tiap tahunnya menjadi kegiatan dan tradisi tahunan TE di waktu yang sama yakni saat dalam mempengeringati penantian hari Pentakosta dan akhir semester 2. Di hari terakhir dibuat pergantian pengurus dari generasi 2 ke generasi 3.
Generasi 3 dibentuk pada tanggal 7 Juli 2013 dan melayani untuk tahun ajaran 2013-2014. Struktur kepengurusan TE generasi 3 yang terbentuk saat itu adalah sebagai berikut, ketua: Petra Anugerah Rambe, sekretaris: Frily Tanor, bendahara: Indria Mundung, leader: Marsel Saruan, Erydini Mongkaren, Inggrid Wagey.
Di generasi 3, Petra mengencarkan program TE untuk membeli gitar milik TE, yakni cita-cita pertama TE generasi 1. Pada tanggal 16 September terbelilah gitar seharga Rp. 750.000 dan terwujudlah cita-cita TE.
Sekian sejarah Tim Evang ini ditulis. Sejarah ini dapat ditambah sewaktu-waktu seiring berjalannya waktu. Semoga sejarah ini dapat bermanfaat.





Tempat dan waktu awal penulisan sejarah: Kumelembuai, 30 November 2012
Tempat dan waktu terakhir penulisan sejarah: Kumelembuai, 01 Oktober 2013
Penulis dan penyusun awal sejarah: Petra Anugerah Rambe

Sumber awal sejarah: Alfa Polla, Angel Pongantung, Preisdy Saroinsong yang merupakan anggota awal Tim Evang.

Selasa, 18 Juni 2013

ARTI LOGO TIM EVANG

Arti LogoTim Evang
Ø Salib Ungu: Lambang kasih. Garis vertikal pada salib menandakan hubungan kasihantara Tuhan dengan kita sedangkan garis horizontal menandakan hubungan kasihantara kita dengan sesama. Salib berbicara juga soal pengorbanan. Salib jugaberarti dasar penginjilan yakni keselamatan melalui pengorbanan Yesus di ataskayu salib. Ungu berarti kemenangan atas dosa. Salib ungu juga melambangkansalah satu denominasi gereja yang ada di Tim Evang, yakni GMIM.
Ø Burung Merpati: Tanda Roh Kudus, yang membuat kita mengertiFirman Tuhan serta menyukakan dengan semangat. Roh Kudus juga berperan dalamkarya keselamatan melalui kelahiran baru yang harus dialami tiap orang percayadisamping pergorbanan Yesus di atas kayu salib. Burung merpati jugamelambangkan salah satu denominasi gereja di Tim Evang, yakni GPdI.
Ø Api Merah Menyala: Lambang semangat dan sukacita pelayan dananak Tuhan yang tidak boleh padam. Api ini juga melambangkan salah satudenominasi gereja di Tim Evang, yakni BK.
Ø 4 Garis Cahaya: Menandakan Tim Evang memantulkan terang,kasih, teladan dan karya Kristus serta mampu menjadi berkat bagi yangmelihatnya. 4 garis berarti 4 lingkungan utama yang menjadi sasaran Tim Evang:keluarga/rumah tangga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan gereja.
Ø Alkitab Terbuka: Lambang Firman Tuhan yang menjadi dasarpelayanan Tim Evang yang harus diberitakan.
Ø 4 Orang Bergandengan Tangan: Lambang persatuan. 4 berarti 4 denominasigereja di Kumelembuai yang telah disatukan oleh 4 unsur: Roh Kudus, salib, api,dan Firman Tuhan. Warna yang berbeda melambangkan perbedaan yang telahdisatukan. Ungu melambangkan GMIM, kuning melambangkan GPdI, putih melambangkanBK, jingga melambangkan GBI.
Ø Pita Biru bertuliskan Evang Team: Menandakan identitas organisasi Tim Evang. Evangberarti pelayanan penginjilan. Team berarti pelayanan yang mungkin berbeda-bedanamun bersatu dalam tubuh Kristus. Biru adalah warna air yang terdapat di laut,darat dan udara. Pita memiliki fungsi mengikat. Jadi, setiap anggota Tim Evangdimanapun dan kapanpun dia berada harus menyadari bahwa dia adalah bagian dariTim Evang yang telah diikat dan disatukan dengan lainnya dalam pitapersaudaraan di organisasi Tim Evang.
Ø Bingkai Segi Empat Tegak: Menandakan pelayanan Tim Evang harus menyebardan berkembang sesuai 4 penjuru angin dengan sikap tegak dan siap.

12 K PRINSIP TIM EVANG

12 K
PRINSIP TIM EVANG

1.Kebenaran
2.Kepedulian
3. Keadilan
4.Ketulusan
5.Keteladanan
6. Ketaatan
7.Ketekunan
8. Kesiapan
9.Kejujuran
10.Ketertiban
11.Kebersamaan
12.Keterbukaan

VISI, MISI, MOTTO, DAN PERATURAN TIM EVANG

oikumene (2).jpgevang logo.jpg

VISI:
Membawa perubahan dalam semua lingkungan dengan landasan Firman Tuhan.

MISI:
Membawa pengaruh positif dan teladan di semua lingkungan

Motto:
Saved to save (Diselamatkan untuk menyelamatkan)

PERATURAN TIM EVANG

1. Tidak merokok
2. Tidak minum minuman keras
3. Tidak mencemari nama baik sendiri dan tim Evang
4. Tidak melakukan pergaulan yang tidak baik
5. Harus mematuhi peraturan di sekolah
6. Bersedia dipimpin dan dibina sesuai kebenaran Firman Tuhan
7. Menghormati antar golongan gereja di keanggotaan di Evang
8. Tidak ada kesenjangan diantara anggota Evang
9. Mengutamakan kebersamaan daripada kepentingan pribadi
10. Memiliki motivasi yang benar untuk menjadi anggota Evang
11. Harus aktif di gereja/ibadah masing-masing
12. Harus rajin mengikuti kegiatan di Evang
13. Bagi yang terlibat dalam kepengurusan, memegang tugas dan fungsinya masing-masing. Jangan terlibat di bidang yang bukan kepentingannya sendiri.

Peraturan-peraturan diatas harus diatas harus ditaati. Jika tidak, ada sanksi yang berlaku, diantaranya:
1. Ditegur empat mata
2. Ditegur oleh seluruh pimpinan Evang
3. Dikeluarkan dari keanggotaan Evang
Peraturan-peraturan diatas dapat ditambah sewaktu-waktu

Dalam pengambilan keputusan, langkah pertama pengambilan keputusan terbanyak antara pemimpin Evang. Jika tidak ditemukan keputusan yang mutlak, maka keputusan mutlak akan diambil oleh ketua.

Untuk mengatur dan mengkoordiniir ibadah, maka dibuat leader kerohanian. Diantaranya:
1. Gloria Rantung
2. Feibe Nira Kessek
3. Angel Pongantung

Keputusan yang berlaku tidak dapat diganggu gugat.





15 Febuari 2013
Adalah keputusan bersama untuk menambahkan peraturan baru di Tim Evang. Peraturan tersebut adalah:
14. Menjaga norma dan etika yang ada
15. Apabila sesama TE menjalin hubungan percintaan, maka keduanya tidak boleh duduk berdampingan selama ibadah.
16. Tidak berjudi


Pada Evangelical Conference 2013 day 1 telah dibuat suatu keputusan bahwa untuk peraturan TE no. 15 ditingkatkan menjadi: “sesama anggota Tim Evang tidak boleh saling berpacaran dan peraturan pun bertambah menjadi 17 yakni: “Harus menjaga kebersihan”